Menurut Good dan Brophy belajar bukan tingkah laku yang nampak, tetapi terutama adalah prosesnya yang terjadi secara internal di dalam diri individu dalam usahanya memperoleh hubungan-hubungan baru. Hubungan-hubungan baru itu dapat berupa: antara perangsang-perangsang, antara reaksi-reaksi, atau antara perangsang dan reaksi. Faktor-faktor penting yang sangat erat hubungannya dengan proses belajar ialah: kematangan, penyesuaian diri/adaptasi, menghafal/mengingat, pengertian, berfikir dan latihan (Efi, 2007:30).
Slameto (2003:2) mendefinisikan belajar sebagai suatu proses yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Menurut Gagne (dalam Dimyati & Mudjiono, 2009:10;12) belajar adalah seperangkat proses kognitif yang mengubah sifat stimulasi lingkungan, melewati pengolahan informasi, dan menjadi kapabilitas baru. Belajar terdiri dari tiga komponen penting yaitu kondisi eksternal, kondisi internal, dan hasil belajar. Belajar terdiri dari tiga tahap, yaitu persiapan untuk belajar, pemerolehan dan unjuk perbuatan (performansi), dan alih bahasa.
Menurut Thursan Hakim (2005:1), belajar adalah suatu proses perubahan di dalam kepribadian manusia, dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir dan lain-lain kemampuan.
Dilihat dari sudut ilmu mendidik (Ngalim Purwanto, 1997:89), belajar berarti perbaikan dalam tingkah laku dan kecakapan-kecakapan (manusia), atau memperoleh kecakapan-kecakapan dan tingkah laku yang baru. Jadi, perubahan/perbaikan yang terjadi dalam belajar itu terutama ialah perubahan/perbaikan dari fungsi-fungsi psikis yang menjadi syarat dan mendasari perbaikan tingkah laku dan kecakapan-kecakapan. Termasuk di dalamnya perubahan di dalam pengetahuan, minat dan perhatian yang dibentuk oleh tenaga-tenaga/fungsi-fungsi psikis dalam pribadi manusia itu.
Lebih lanjut, Ngalim Purwanto mengemukakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi belajar terbagi menjadi dua golongan, yaitu faktor individual dan faktor sosial. Yang termasuk dalam faktor individual antara lain: faktor kematangan/pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi, dan faktor pribadi. Sedangkan yang termasuk faktor sosial antara lain faktor keluarga/keadaan rumah tangga, guru dan cara mengajarnya, alat-alat yang dipergunakan dalam belajar-mengajar, lingkungan dan kesempatan yang tersedia, dan motivasi sosial.
Menurut Wolfolk & Nicolich dalam Harsanto, (2007:87;88), kegiatan belajar selalu memberi perubahan pada subjek yang belajar. Perubahan tersebut terjadi karena adanya pengalaman interaksi pembelajar dengan orang lain ataupun dengan lingkungannya. Yang harus diperoleh siswa yang sudah belajar adalah memiliki kemampuan untuk berfikir secara efektif dan efisien untuk memecahkan masalah.
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas, maka didapat disimpulkan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku menuju peningkatan kemampuan yang lebih tinggi lagi. Perubahan tingkah laku tersebut melalui proses interaksi baik secara fisik maupun psikis. Dengan adanya perubahan tingkah laku ke arah yang lebih itu maka terjadi peningkatan dari segi kognitif, afektif dan psikomotorik. Meskipun belajar merupakan proses internal, tetapi proses tersebut tidak lepas dari faktor eksternal. Faktor eksternal akan turut mempengaruhi bagaimana proses belajar itu berlangsung. Faktor eksternal yang kondusif akan mempercepat proses belajar itu berlangsung sehingga siswa menjadi lebih cepat berkembang. Sebaliknya, faktor eksternal yang tidak kondusif akan menghambat proses belajar sehingga siswa menjadi lambat dalam mengembangkan diri.
DAFTAR PUSTAKA
- Dimyati & Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
- Efi. 2007. Perbedaan Hasil Belajar Biologi Antara Siswa yang Diajar Melalui Pendekatan Cooperatif Learning Tipe Jigsaw dengan Teknik STAD. Skripsi. Tidak dipublikasikan. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah.
- Harsanto, Radno. 2007. Pengelolaan Kelas yang Dinamis. Yogyakarta: Kanisius.
- Ngalim Purwanto. 1997. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Winkel. 1991. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Grasindo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar